WAKTU masih kecil, Anda mungkin pernah mendengar kisah adaptasi ‘The Little Engine That Could’? Buku itu bercerita tentang kereta api yang bergerak ke bukit dengan perlahan dan tersendat. Lokomotifnya berkata pada diri sendiri, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa.” Kereta pun terus bergerak perlahan naik hingga tiba di bukit dengan selamat.
Pelajaran sederhana yang dapat diberikan ialah: percayalah pada kemampuan diri sendiri. Seandainya lokomotif itu tidak percaya akan kemampuannya tiba di atas bukit, bisa jadi kisah dalam buku itu berakhir menyedihkan.
Bukan hanya lokomotif itu saja yang dapat mengatakan, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa”, tetapi Anda pun dapat melakukan yang sama. William Arthur Ward, penulis kondang asal Amerika mengatakan, ”Saya adalah pemenang karena saya berpikir seperti pemenang, bersiap jadi pemenang, dan bekerja serupa pemenang.” Ward betul, jika Anda berpikir menjadi seorang pemenang, maka memang benar Anda seorang pemenang.
Kisah heroik lokomotif itu dalam dunia nyata dibuktikan sendiri oleh Hendrawan, atlet bulutangkis Indonesia. Tahun 1997, Hendrawan dinyatakan sudah habis oleh PBSI. Karena faktor usia dan prestasinya yang menurun, PBSI bermaksud mengeluarkan Hendrawan dari Tim Pelatnas. Tapi Hendrawan punya keyakinan sendiri, bahwa ia percaya kemampuannya dan belumlah habis. Hendrawan masih percaya bahwa ia dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi. Dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi, dan diiringi kerja keras yang tida....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Hidup berawal dari mimpi Tanpa mimpi semuanya tak akan terbukti Mimpi-mimpiku tercipta karena mue Kau yang hidupkan motivasi dalam diri Kau nyalakan semangat ku untuk maju Kau sllu mendukung dan sllu ada untukku Surgaku ada di kaki mue ( IBU )
Info saya
-
Legenda JokoTole Adi poday tidak ada yang tau asal usul secara pasti nama yang sebenarnya, beliau baru dikenal setelah perputra raja ...
-
Menulis Laporan Diskusi 1. Mengenali Unsur-unsu...
-
Waktu Zaman Majapahit di Sampang di tempatkan seorang Kamituwo yang pangkatnya hanya sebagai patih, jadi boleh dikatakan...
-
Cinta tak akan bersemi Apabila pupus perhatian Kasih Sayang Tak akan tersimpan dalam hati Apabila dendam masih meraja rela Hanya pe...
-
dilahirkan di Tembilahan (Riau) pada tanggal 4 Januari 1950. Ia kuliah di IKIP Padang dan memperoleh gelar Sarjana Muda pada tahun ...
-
Suasana diskusi IPA 2 (menyajikan materi kelompok 2) suasana siswa saat memperhatikan penyaji membacakan meteri diskusi aktif ...
-
******* A.A. Navis dilahirkan Padangpanjang, Sumatera Barat, 17 November 1924. “Robohnya Surau Kami” dan sejumlah cerita pendek lain p...
-
semua tak 'kan berubah meski tubuh ini berdarah basah tanpa menyerah inilah aku terpisah &...
-
Putri Cendralas (icha) Putri Kiong Mas (Lely) Putri Telaga Warna (Wiwit) nunggu giliran pentas Berfose alami ala Jangrik :D ...
-
hanya itu yang aku punya hanya itu yang aku tahu mengertikah kamu dengan adanya ku sesungguhnya ku tak ingin membebani mu karena hi...
Mengenai Saya
Kamis, 16 Oktober 2014
KESEIMBANGAN HIDUP
Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kes....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Langganan:
Postingan (Atom)